Kamis, 30 Agustus 2012

Berapakah Jumlah Ayat Dalam Al-Quran?


A (Non Islam): Al-Quran yang sekarang itu palsu. Katanya jumlah ayatnya 6.666 ternyata setelah dihitung hanya 6.236. Jadi jelas kitab yang kalian banggakan itu palsu karena banyak sekali ayat-ayat yang hilang. Kemana ayat-ayat tersebut? Pasti dikorupsi tuh

B(Muslim): Ulama-ulama dan Kyai-kyai Indonesia serta guru-guru pengajar keagamaan itu penipu, pembohong ummat, dari kecil saya sudah didoktrin bahwa ayat Al-Quran itu 6.666 ayat, ternyata saya hitung di mushaf saya hanya ada 6.236 ayat. Saran kepada Ummat Muslim jangan percaya kepada Ulama ataupun Kyai Indonesia, kita harus cek dan ricek semua. Kita gak boleh taqlid sama mereka, kita yang harus beriijtihad sendiri.

Termenung sejenak melihat kalimat yang dilontarkan oleh kedua tokoh itu, dan bertanya apa benar? Atau kita yang bodoh? Apa Ulama yang katanya lebih pintar dari kita telah menipu kita karena kebodohan kita? Kalau memang benar ayat Al-Quran itu hilang dan Al-Quran yang kita pegang tidak sama dengan yang diturunkan kepada Rasulullaah SAW berarti bohong juga dong bahwa Allah yang menjaga Al-Quran itu sendiri? Ataukah memang kita salah menafsirkan kata ayat itu sendiri?

Teringat perkataan Sang Guru(Al-‘Alim Al-‘Alamah Kyai Syarifuddin Ali): “Al-Quran téh ngabogaan 114 surat, 30 juz, jeung 6.666 ayat. Sok baca sing gétol. Sok artikeun ku panafsiran para ‘ulama Mufassir. Sok amalkeun ku manéh. Tangtu manéh bakal bagja dunya rawuh ahérat”.
Jadi perkataan orang yang beberapa tahun mendidik saya pun bohong?

Eit tunggu dulu, siapa yang mengatakan bohong itu? Umat non Islam? Wajar kalau mereka mengatakan bohong karena memang mereka tidak percaya pada Al-Quran yang Allah sendiri lah yang akan menjaga kemurniannya.
Bukan cuma yang non Islam tapi umat Islam juga berkata begitu sampai dibilang jadul lah, ulama-ulama yang mengatakan jumlah ayat 6666 itu sebenarnya tidak pantas disebut ulama karena tidak pandai berhitung lah, pembodohan ummat lah. Eit tunggu dulu juga, apakah yang mengatakan itu gelarnya Ulama juga? Atau dia sudah membuka kitab-kitab yang membicarakan masalah ini? Atau dia ahli tafsir? Atau dia ahli hadist? Atau dia ahli qiroat? Atau jangan-jangan hanya menghitung ayat-ayat pada mushaf yang ada pada mereka?  

Al-Muhaddist Imam Jalaluddin As-Suyuthi (Nama asli beliau: ‘Abdurrahman bin Abi Bakr bin Muhammad bin Saabiquddiin) mengarang sebuah kitab yang sangat bagus tentang ‘ilmul-quran yang dikenal dengan nama Al-Itqan fii ‘uluumil Quran. Dalam kitab tersebut dijelaskan Pada Bab ke 19 Tentang Bilangan Surat, Ayat, Kalimat, dan huruf Pada Al-Quran:

قال الداني‏:‏ أجمعوا على أن عدد آيات القرآن ستة آلاف آية ثم اختلفوا فيما زاد على ذلك فمنهم منلم يزد ومنهم من قال ومائتا آية وأربع آيات وقيل وأربع عشرة وقيل وتسع عشرة وقيل وخمسوعشرون وقيل وست وثلاثون.

Berkata Imam Addani: Bersepakat para Ulama bahwa jumlah ayat Al-Quran itu 6.000 tetapi berbeda dalam jumlah selebihnya, ada yang menambahkan (lebih dari 6.000) dan ada pula yang tidak menambahkan. Ada pula yang menambah 204 ayat. Ada yang menambah 214, Ada yang menambah 219. Ada yang menambah 225 dan ada juga yang menambah 236.

Pada bagian yang lain di bab yang sama disebutkan:
وقد أخرج ابن الضريس من طريق عثمان بن عطاء عن أبيه عن ابن عباس قال‏:‏ جميع آي القرآن ستةآلاف آية وستمائة آية وست عشرة آية وجميع حروف القرآن ثلاثمائة ألف حرف وثلاثة وعشرون ألفحرف وستمائة حرف وأحد وسبعون حرفاً 
Dan sudah mentakhrij Ibnu Adh-Dhoriis dari jalan ‘Usman Bin ‘Atha dari ayahnya dari Ibnu ‘Abbas, beliau berkata: Seluruh ayat Al-Quran itu berjumlah 6616 ayat dan semua huruf Al-Quran itu 323.671 huruf.

Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya yang begitu terkenal Tafsir Ibnu Kasir Juz 1 hal 98:
فأما عدد آيات القرآن فستة آلاف آية ، ثم اختلف فيما زاد على ذلك على أقوال ، فمنهم من لم يزدعلى ذلك ، ومنهم من قال : ومائتا آية وأربع آيات ، وقيل : وأربع عشرة آية ، وقيل : ومائتان وتسععشرة ، وقيل : ومائتان وخمس وعشرون آية ، وست وعشرون آية ، وقيل : ومائتا آية ، وستوثلاثون آية . حكى ذلك أبو عمرو الداني في كتاب البيان 
Adapun bilangan ayat itu adalah 6.000. Kemudian berbeda pendapat seberapa banyak lebihnya. Ada yang tidak menambahkan dari 6000 tersebut, dan adapula yang menambahkan: 204 ayat, ada juga yang menambahkan 14 ayat, ada juga yang menambahkan 219 ayat, ada juga yang menambahkan 225 ayat, ada juga yang menambahkan 226 ayat, ada juga yang menambahkan 236 ayat. Telah menghikayatkan hal ini Abu ‘Umar Addaani dalam Kitab Bayaan.

Al-Iman An-Nawawi Albanthani yang merupakan Ulama Indonesia yang masyhur keilmuannya baik di kalangan santri Indonesia maupun di tanah Arab dalam kitabnya Nihaayatuzzaiin menyatakan:
 ﻓَﺎﺋِﺪَﺓ ﻋﺪﺩ ﺁﻳَﺎﺕ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴﻢ ﺳِﺘَّﺔ ﺁﻟَﺎﻑ ﻭﺳِﺘﻤِﺎﺋَﺔ ﻭﺳﺖﻭَﺳِﺘُّﻮﻥَ ﺁﻳَﺔ ﺃﻟﻒ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺃَﻣﺮ ﻭَﺃﻟﻒ ﻧﻬﻲ ﻭَﺃﻟﻒﻭﻋﺪ ﻭَﺃﻟﻒ ﻭَﻋِﻴﺪﻭَﺃﻟﻒ ﻗﺼَﺺ ﻭﺃﺧﺒﺎﺭ ﻭَﺃﻟﻒ ﻋﺒﺮ ﻭﺃﻣﺜﺎﻝ ﻭَﺧَﻤْﺴﻤِﺎﺋﺔ ﻟﺘﺒﻴﻴﻦﺍﻟْﺤَﻠَﺎﻝ ﻭَﺍﻟْﺤﺮَﺍﻡ ﻭَﻣِﺎﺋَﺔ ﻟﺘﺒﻴﻴﻦﺍﻟﻨَّﺎﺳِﺦ ﻭﺍﻟﻤﻨﺴﻮﺥ ﻭَﺳِﺘَّﺔ ﻭَﺳِﺘُّﻮﻥَ ﺩُﻋَﺎﺀ ﻭﺍﺳﺘﻐﻔﺎﺭ ﻭﺃﺫﻛﺎﺭ 
Sebuah faidah: Bilangan ayat Al-Quran yang mulia itu 6666 ayat. 1000 ayat didalamnya tentang perintah. 1000 ayat tentang larangan. 1000 ayat tentang janji. 1000 tentang ancaman. 1000 ayat tentang kisah-kisah dan kabar-kabar. 1000 ayat tentang ‘ibrah dan tamsil. 500 ayat tentang halal dan haram. 100 tentang nasikh dan mansukh, dan 66 ayat tentang du’a, istighfar dan dzikir.

Lantas kenapa berbeda-beda dalam penentuan jumlah ayat ini. Imam Jalaluddin As-suyuthi kembali menjelaskan dalam Al-Itqan nya:  
وقال غيره‏:‏ سبب اختلاف السبب في عدد الآي أن النبي صلى الله عليه وسلم 
كان يقف على رؤوس الآي للتوقيف فغذا علم محلها وصل للتمام فيحسب السامع حينئذ أنها ليست فاصلة
Dan berkata para ulama: Sebab berbedanya hitungan ayat itu karena sesungguhnya Nabi Muhammad SAW berhenti pada permulaan ayat karena waqof, maka ketika beliau mengetahui tempat (posisi ayat) nya maka Nabi melanjutkan untuk menyelesaikannya, sehingga pendengar(para sahabat) menyangka itu bukan kelanjutan ayat tadi.

Sungguh perkara ayat ini para Ulama telah menjelaskannya. Dan semua sepakat perbedaan jumlah ayat ini hanya hitungannya saja, sedangkan isi dan kandungan Al-Quran itu sendiri tidak ada yang berbeda. Adapun kita tak usahlah merasa paling benar kemudian menyalahkan para Ulama yang kredibilitas keilmuannya terpercaya dan jauh di atas kita atau menyalahkan pengajar kita.

2 komentar: