Jumat, 07 September 2012

Heart is Love, Heart is Hati or Heart is Jantung?



Rasulullaah SAW bersabda:

ألا وإن في الجسد مضغةإذا صلحت صلح الجسد كله وإذا فسدت فسد الجسد كله ألا وهي القلب

ketahuilah sesungguhnya dalam jasad itu ada seonggok daging jika dia baik, maka baiklah seluruhnya dan jika dia rusak maka rusaklah seluruhnya dialah hati”. HR. Bukhari.

Itulah arti umum yang kita terima dari Guru-guru kita terkait sabda Rasulullaah SAW tersebut. Yang menjadi titik berat saya disini sesuai dengan judul adalah pada kata qolbu yang diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi hati. Qolbu kalau kita cek kamus-kamus bahasa Arab merujuk pada salah satu anggota tubuh yang lebih mengarah ke jantung bukan hati. Lantas kenapa orang Indonesia mengartikannya hati?

Terlepas dari konteks hadist diatas apakah harus dimaknai secara dhohirnya ataupun tidak tapi disana begitu jelas ada kata mudhghoh, mudghoh adalah seonggok ataupun segumpal daging yang berarti menunjukkan sesuatu yang bersifat fisik. Seonggok daging yang apabila ia baik maka baik seluruh tubuh apabila ia buruk maka buruk seluruh tubuh pastilah daging itu sangat penting dan bersifat sentral dari seluruh tubuh kita.

Coba kita bandingkan yang mana yang menjadi sentral dari tubuh kita, jantung atau hati? Fungsi jantung adalah untuk memompa darah ke seluruh tubuh apabila ia berhenti bekerja maka seluruh tubuhpun akan berhenti bekerja sedangkan hati berfungsi untuk menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh, apabila hati berhenti bekerja tidak secara langsung anggota tubuh yang lain berhenti bekerja pula.

Dalam bahasa Inggris qolbu(jantung) itu diartikan dengan heart, seperti pada frasa heart attack yang menunjukkan serangan jantung bukan serangan hati, tapi kita akan mengartikan kata heart dengan hati seperti pada frasa broken heart,  ataupun pada frasa my sweet heart dan I heart you (kok jadi lagu boyband sih.....qiqiqiqi). Padahal maksud heart dari kata-kata tersebut merujuk pada jantung bukan pada hati.

Kita bisa melihat pula bahwa symbol hati yang sering kita pakai merupakan bentuk dari jantung karena hati tidak memiliki 2 buah katup, jantunglah yang memilikinya.

Lantas kenapa orang-orang Indonesia masih keukeuh mengartikan heart ataupun qolbu itu dengan hati bukan jantung? Apakah itu salah? Ah tidak bisa juga dibilang salah karena kata hati dalam bahasa Indonesia itu tidak hanya merujuk pada salah satu organ yang ada dalam tubuh, coba dicek di KBBI disana dijelaskan bahwa kata hati memiliki banyak arti: 1 Anat organ badan yg berwarna kemerah-merahan di bagian kanan atas rongga perut, gunanya untuk mengambil sari-sari makanan di dl darah dan menghasilkan empedu; 2 daging dr hati sbg bahan makanan (terutama hati dr binatang sembelihan): masakan sambal goreng --; 3 jantung: -- nya berdebar-debar; 4 sesuatu yg ada di dl tubuh manusia yg dianggap sbg tempat segala perasaan batin dan tempat menyimpan pengertian (perasaan dsb): segala sesuatunya disimpan di dl --; membaca dalam -- , membaca dalam batin (tidak dilisankan); berbicara dr -- ke -- , dng jujur dan terbuka; 5 apa yg terasa dalam batin: sedih -- ku memikirkan nasib kawanku itu; 6 sifat (tabiat) batin manusia: orang itu baik -- nya; 7 bagian yg di dalam sekali (tt buah, batang, tumbuhan, dsb): -- buah nangka; -- batang pisang

Yang menarik adalah pertanyaan kenapa di Indonesia ini hati diartikan sebagai sesuatu yang ada di dalam tubuh manusia yang dianggap sebagai tempat segala perasaan batin dan tempat menyimpan pengertian (perasaan tersebut) serta menjadi sentral dari tubuh padahal di negara-negara luar itu adalah fungsi jantung?

Hal ini boleh jadi karena memang dari zaman dahulu sebelum ilmu tentang anatomi manusia berkembang, bukan hanya di Indonesia tapi di belahan bumi yang lain pun beranggapan bahwa pusat dari diri ini adalah hati bukan jantung. Kita bisa melihat literature –literature zaman dahulu dijelaskan bahwa pada masa itu, masyarakat percaya bahwa di dalam darah mengalir jiwa. Karena pada saat mempelajari anatomi tubuh binatang, organ dalam yang mengandung paling banyak darah adalah hati, maka mereka meyakini bahwa di dalam hati lah terletak jiwa (seat-of-soul). Karena itulah persembahan dewa pada masa itu adalah dengan menggunakan hati binatang, ramuan-ramuan obat pun banyak yang berasal dari hati binatang. Peristiwa pembunuhan tidak dengan melukai organ otak atau jantung tapi hati. Prometheus dihukum Zeus dengan menyuruh elang raksasa memakan hati nya. Hades menghukum Tytos dengan menyuruh dua burung bangkai mematuki hati nya. Ulysses menyerang Polyphemus pada organ hati.

Coba kita tengok bahwa kata Life atau Live memiliki kemiripan dengan Liver(hati) – yang boleh jadi berakar pada hal yang sama. Bahasa Jerman pun seperti itu hidup (Leben) dan hati (Leber). Kata Hati pun masih dipakai di negara-negara di dunia untuk menyimbolkan keberanian (courage) atau perasaan (affection).

So heart is love, heart is hati or heart is jantung adalah benar adanya dan menjadi khasanah bahasa kita ya walaupun kita mungkin dikatakan tidak konsisten memaknai kata hati karena bisa berbeda antara makna fisik dan makna psikis nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar